Eksistensi
pasukan AS di Jazirah Arab (istilah mereka, kawasan Timur Tengah) saat
ini bukanlah sebuah reaksi atas sebuah permasalahan tertentu, misalnya
invasi Iraq ke Kuwait (1191 M), tragedi WTC (11 September 2001 M), atau
menjatuhkan rezim diktator Saddam Husain, semata. Eksistensi pasukan AS
di Jazirah Arab adalah sebuah strategi matang yang tidak bisa digugat
lagi, sudah dirancang sejak beberapa dekade sebelumnya. Untuk
mempertahankan eksistensinya di Jazirah Arab, AS siap memerangi
seluruh negara kawasan tersebut. Bahkan, siap memerangi negara-negara
Eropa sekutunya, jika mereka menghalangi kepentingan AS di kawasan ini.
Jazirah
Arab adalah kunci untuk menguasai dunia. Siapa mengendalikan kawasan
ini, ia akan menjadi pemimpin dunia. Negara-negara salib telah
mengetahui urgensi jantung dunia Islam ini sejak sebelum ditemukannya
minyak bumi di kawasan ini. Sejak lama, kawasan ini telah menjadi
jantung rute transportasi dinamis dunia, dan titik pertemuan dari
berbagai benua.
Sejak
empat abad terdahulu, mereka telah berusaha menguasainya, mengingat
urgensinya dari aspek keagamaan dan geografis. Portugal, kemudian
Perancis dan terakhir Inggris telah berusaha menaklukkannya. Inggrislah
yang beruntung dan berhasil menjadi penguasa penuh kawasan ini. Dengan
ditemukannya minyak bumi di kawasan ini, Inggris menjadi negara penjajah
terbesar dan terkuat di dunia pada masa itu.
Pasca
perang dunia kedua, 1366 H / 1947 M, Inggris mulai melemah, merugi dan
satu-persatu wilayah jajahannya memerdekakan diri. Meski demikian,
Inggris tetap mempertahankan eksistensinya di kawasan ini. Bersamaan
dengan melemahnya Inggris, AS sebagai sekutu Inggris mulai muncul
sebagai pesaing yang bernafsu memainkan perannya di kawasan ini. AS
benar-benar menggantikan posisi Inggris di Jazirah Arab, setelah Inggris
pada tahun 1969 M (1389 H) mengumumkan penarikan mundur militernya
sebagai akibat dari perang Arab-Israel tahun 1967 M (1387 H) dan
penutupan terusan Suez pasca perang tersebut.
Mantan presiden AS, Richard M. Nixon dalam memoarnya menulis :
“Untuk
pertama kalinya, eksistensi militer AS secara besar-besaran di kawasan
ini terjadi pada pertengahan 1367 H/1948 M, melalui Truman Doctrine,
yang memberi mandat pembentukan divisi pasukan khusus keenam, yang
semula mengendalikan armada AL AS Keenam. Segera setelah keluarnya
mandat itu, pesawat-pesawat tempur AS mulai mempergunakan
pangkalan-pangkalan Libya, Turki dan Arab Saudi melalui perjanjian
peminjaman dan penyewaan. Presiden Rosevelt telah memasukkan kerajaan
Arab Saudi ke dalam undang-undang ini, sebagai bukti itikad baik AS
kepada kerajaan Arab Saudi.”
.
Truman Doctrin : Kebijakan politik luar negeri presiden AS, Harry S.
Truman untuk memberikan bantuan ekonomi dan militer ke Turki dan Yunani
sebesar $ 400 juta, untuk membendung ancaman komunis. Kebijakan yang
diajukan ke konggres pada tanggal 12 Maret 1947 M, dan disetujui ini,
akhirnya menjadi alasan AS untuk mendukung setiap negara yang dianggap
terancam oleh kekuatan komunis.
Berikut tambahan dari saya AdjiTutorial
Agresi militer adalah salah satu kejahatan perang. Bagaimana Amerika di Irak dan bagaimana Israel di Palestina?
AS dan sekutunya mendapat lisensi atau legitimasi PBB melalui bagian yang mengurusi kemanan internasional. Dengan lisensi ini agresi AS dianggap bukan invasi atau agitasi atau agresi, melainkan memulihkan situasi dan keamanan mas Andi.. Itulah hebatnya kalau bisa menguasai dunia..he..he…
Udah jadi bencmark AS barangkali seperti itu ya..? Konsekwensi jadi penguasa dunia.. Tapi yg jadi fokus adalah kondisi di Libyanya.. Jika AS ikut serta makin kacau balau kelihatannya..
AS dan sekutunya mendapat lisensi atau legitimasi PBB melalui bagian yang mengurusi kemanan internasional. Dengan lisensi ini agresi AS dianggap bukan invasi atau agitasi atau agresi, melainkan memulihkan situasi dan keamanan mas Andi.. Itulah hebatnya kalau bisa menguasai dunia..he..he…
Udah jadi bencmark AS barangkali seperti itu ya..? Konsekwensi jadi penguasa dunia.. Tapi yg jadi fokus adalah kondisi di Libyanya.. Jika AS ikut serta makin kacau balau kelihatannya..
Kalau
sudah bawa bawa atau ada amerikanya apa yang diharapkan. Yang ada adalah
kehancuran yang bertambah tambah. Klo bukan intervensi bukan amerika
namanya.
mereka (amrk & tentara skutu) mengemban misi pedamaian versinya mereka, yaitu aman dan selaras dengan kepentingan mereka. bukan perdamaian versi kita. cba tengok masa kolonial dulu, mereka kalahkan jepang tuk tarik pasukan dari daerah koloni tpi ada kepentingannya, indonesia sj diambil skutu tuk diserahkan kembali kebelanda, tapi Tuhan berkata lain. skarang,.. (penjajahan berkedok PBB)
mereka (amrk & tentara skutu) mengemban misi pedamaian versinya mereka, yaitu aman dan selaras dengan kepentingan mereka. bukan perdamaian versi kita. cba tengok masa kolonial dulu, mereka kalahkan jepang tuk tarik pasukan dari daerah koloni tpi ada kepentingannya, indonesia sj diambil skutu tuk diserahkan kembali kebelanda, tapi Tuhan berkata lain. skarang,.. (penjajahan berkedok PBB)
sy
setuju dgn abang2 smua. sbenarnya sekutu itu negara2 yg munafik, masing2
ada kepentingan tapi mereka kerja sama dalam tujuan yang sama. PBB
terbentuk hanya sbg fasilitas pendukung misi mereka supaya aksi mereka
terlihat legal dimata dunia internasional. lihat saja setiap aksi mereka
selalu meninggalkan kehancuran dan korban tidak berdosa. siapa
sebenarnya yang penjahat perang.
Full relese
Full relese
setuju bang geutanyo !!!
susah kalo bahas masalah ini, terlalu banyak fakta yg disembunyiin dan seperti yg kita tau kalo informasi yg banyak kita dapat dr media massa 90% bukanlah fakta.
irak dan libya memiliki beberapa kesamaan diantaranya :
1. negara islam
2. kaya minyak
3. memiliki penguasa yang bertangan besi dan tidak mempunyai kompromi dengan dunia barat
4. perang saudara (pemberontakan)
5. pemberontakan
dilihat dari fakta diatas sepertinya amerika juga akan melakukan hal yang sama untuk negara yang memiliki ciri seperti diatas.
ada juga kesamaan step agresi amerika, kalo nggak salah sih :
-yang sudah terjadi-
1. melancarkan serangan udara dengan alasan pengamanan zona udara (sudah terjadi di libya)
-yang belum terjadi-
2. serangan pasukan darat (masih dipertimbangkan oleh amerika)
3. misi penghancuran total di beberapa lokasi dengan berbagai alasan (untuk iraq alasannya kalo nggak salah senjata pemusnah masal)
4. membunuh pimpinan negara
5. ikut campur dalam revolusi negara dengan dalih mendukung demokrasi
6. mengontrol kepala negara baru
7. negara target menjadi buruh amerika secara kasat mata
saya pribadi saat ini lebih condong mendukung khaddafi, karena walaupun berita barat memberitakan banyak hal negatif pada khaddafi tapi masih sangat banyak rakyat libya yang mendukung khaddafi bahkan menjadi tameng hidup dan rela mati demi sang presiden. dari sini kita harus mulai bertanya “ada apa dengan sang presiden ? apa yang telah dilakukannya sampai banyak rakyat libya yang rela mati demi sang presiden ? kalo memang dia kejam terhadap rakyat kenapa masih banyak rakyat libya yang seperti itu ?”, kondisi ini sangat berbeda dengan mesir kan ?
satu lagi yang patut dipertanyakan, permberontakan di libya terjadi dengan sangat cepat dan instant menurut saya sih, dan tidak mungkin tanpa adanya campur tangan sebuah kekuatan besar di balik ini. lihat saja bagaimana bisa rakyat sipil menggunakan senjata militer, mengendarai kendaraan militer, bahkan ada sumber yang mengatakan ada rakyat sipil yang mengendarai pesawat untuk bertempur dengan tentara pro khaddafi. aneh bukan ? siapa yang melatih mereka ? apakah rakyat libya dilatih untuk itu ? saya rasa sig nggak.
maaf ya bung geutanyo kalo saya asal ngomong, cuma pengen share uneg-uneg aja, hhe . . .
Abang setuju sekali dg jeritan ekspresi yang murni itu.. Benar itu, abang setuju sekali.. Bisa kok dibaca dg jelas oleh para analis apa sesungguhnya dibalik tekanan dan tuduhan AS dan sekutunya itu..
Tapi apa boleh buat, dialah peolisi dunia saat ini.. Senang dia dipujinya kita. Tak senang, dicari-cari cara bagaimana meruntuhkan kita, termasuk dalam hal ini Libya dan Khadafi. Padahal salah seorang PRT Khadafi itu berasal dari Indonesia, katanya Khadaafi itu peramah dan sangat sayang kepada PRT. jadi wajar banyak orang yang rela mati untuknya.. INi yang tidak disukai.
Tapi sekali lagi, ada pro dan kontra, termasuk yg kontra adalah AS dan sekutunya. entah untuk apa menyingkirkan khadafi, padahal masih ada khadafi yunior lainnya di Lbya..
Saya Mengira Amerika Orang2x baik2x itu hanya dibalik media;susah kalo bahas masalah ini, terlalu banyak fakta yg disembunyiin dan seperti yg kita tau kalo informasi yg banyak kita dapat dr media massa 90% bukanlah fakta.
irak dan libya memiliki beberapa kesamaan diantaranya :
1. negara islam
2. kaya minyak
3. memiliki penguasa yang bertangan besi dan tidak mempunyai kompromi dengan dunia barat
4. perang saudara (pemberontakan)
5. pemberontakan
dilihat dari fakta diatas sepertinya amerika juga akan melakukan hal yang sama untuk negara yang memiliki ciri seperti diatas.
ada juga kesamaan step agresi amerika, kalo nggak salah sih :
-yang sudah terjadi-
1. melancarkan serangan udara dengan alasan pengamanan zona udara (sudah terjadi di libya)
-yang belum terjadi-
2. serangan pasukan darat (masih dipertimbangkan oleh amerika)
3. misi penghancuran total di beberapa lokasi dengan berbagai alasan (untuk iraq alasannya kalo nggak salah senjata pemusnah masal)
4. membunuh pimpinan negara
5. ikut campur dalam revolusi negara dengan dalih mendukung demokrasi
6. mengontrol kepala negara baru
7. negara target menjadi buruh amerika secara kasat mata
saya pribadi saat ini lebih condong mendukung khaddafi, karena walaupun berita barat memberitakan banyak hal negatif pada khaddafi tapi masih sangat banyak rakyat libya yang mendukung khaddafi bahkan menjadi tameng hidup dan rela mati demi sang presiden. dari sini kita harus mulai bertanya “ada apa dengan sang presiden ? apa yang telah dilakukannya sampai banyak rakyat libya yang rela mati demi sang presiden ? kalo memang dia kejam terhadap rakyat kenapa masih banyak rakyat libya yang seperti itu ?”, kondisi ini sangat berbeda dengan mesir kan ?
satu lagi yang patut dipertanyakan, permberontakan di libya terjadi dengan sangat cepat dan instant menurut saya sih, dan tidak mungkin tanpa adanya campur tangan sebuah kekuatan besar di balik ini. lihat saja bagaimana bisa rakyat sipil menggunakan senjata militer, mengendarai kendaraan militer, bahkan ada sumber yang mengatakan ada rakyat sipil yang mengendarai pesawat untuk bertempur dengan tentara pro khaddafi. aneh bukan ? siapa yang melatih mereka ? apakah rakyat libya dilatih untuk itu ? saya rasa sig nggak.
maaf ya bung geutanyo kalo saya asal ngomong, cuma pengen share uneg-uneg aja, hhe . . .
Abang setuju sekali dg jeritan ekspresi yang murni itu.. Benar itu, abang setuju sekali.. Bisa kok dibaca dg jelas oleh para analis apa sesungguhnya dibalik tekanan dan tuduhan AS dan sekutunya itu..
Tapi apa boleh buat, dialah peolisi dunia saat ini.. Senang dia dipujinya kita. Tak senang, dicari-cari cara bagaimana meruntuhkan kita, termasuk dalam hal ini Libya dan Khadafi. Padahal salah seorang PRT Khadafi itu berasal dari Indonesia, katanya Khadaafi itu peramah dan sangat sayang kepada PRT. jadi wajar banyak orang yang rela mati untuknya.. INi yang tidak disukai.
Tapi sekali lagi, ada pro dan kontra, termasuk yg kontra adalah AS dan sekutunya. entah untuk apa menyingkirkan khadafi, padahal masih ada khadafi yunior lainnya di Lbya..
tampaknya
AS ingin menguasai dunia timur tengah satu persatu , sprti yg kita tau
afganistan dan irak sudah jatuh ke tangan mereka, mgkin skrg giliran
libya yg ingin mereka kuasai.
lewat media massa mereka memperlihatkan seolah” mereka itu bertindak benar padahal yang terjadi sebaliknya..
ingat kekuatan AS tidak cuma di bidang militer saja , media massa pun jga merupakan salah satu kekuatan mrka.
lewat media massa mereka memperlihatkan seolah” mereka itu bertindak benar padahal yang terjadi sebaliknya..
ingat kekuatan AS tidak cuma di bidang militer saja , media massa pun jga merupakan salah satu kekuatan mrka.
waleh2,,,,,,,,,dari
dulu sampai sekarang sama saja…..yang kuat ya itu yang menang….kita
jangan terlalu banyak memikirkan negara lain saat ini……..pikirkanlah
bagaimana negara kita menjadi kuat di segala bidang terutama militer dan
ekonomi….yang nantinya akan berguna untuk pertahanan diri, kalau bisa
untuk meninvansi negara lain……hehehe….seperti Amerika saat ini…